Tresno - Makaryo - Guyub )|( Ngajewantahaken Indonesia Ingkang Adil lan Sejahtera

Sunday, April 1, 2012

Indahnya Pacaran Setelah Pernikahan

Oleh : Sukirno


Sore itu setelah pulang dari kantor saya berencana langsung pergi kekampus tapi niat itu saya urungkan enggak tahu kenapa perasaan enggak enak aja inginnya pulang ke kost dulu, setelah nyampai kost tiba - tiba ibu kost nyampain "Kir cepetan ini ada telpon, katanya dari temenmu" setelah saya angkat ada suara diseberang sana
" Hallo.... dengan akhi Kirno?
"iya akhi saya sendiri, afwan ini siapa ya?
akh ane Akbar temen liqo' antum…
Ooo.. akh Akbar ada khabar apa akhi?
Begini akhi acara liqo'nya di ajukan hari ini tempatnya di rumahnya akh Ahmad antum bisa hadir khan?"
"Iya akhi saya akan hadir"
Toyib ya akhi wasalamualaikum,... akh Akbar menutup telponnya.


Padahal tadi saya berencana mo ke kampus ngelihat pengumuman hasil yudisium di kampus, ah nanti setelah liqo aja dech saya langsung ke kampus gumam saya dalam hati.
Lalu saya mandi dan langsung ke Masjid untuk Magrib berjamaah, habis magrib saya langsung menuju rumah akh Ahmad, temen - temen liqo' ternyata sdh pada ngumpul. seperti biasa sambil nungguin murobbi, kita langsung mulai agenda liqo' Pas Adzan Isya Ustad Kus sebagai murobbi kita datang dan kita langsung Isya berjamah. setelah isya kita melanjutkan lg agenda liqo' kita. Setelah acara liqo' selesai Ustad Kus nyodorin ngasih selembar kertas kepada Saya,
"akhi Kirno ini ada biodata akhwat yg sudah siap untuk di kitbah, orangnya sudah kerja lho akh dan insayallah sholehah...!”
Waduh gimana nich dalam hati saya "iya akhi Saya pertimbangkan dulu" jawab Saya.
Setelah liqo selesai saya langsung menuju kampus melihat pengumuman yusdisium, Alhamdulillahirobbil 'alamin Saya telah dinyatakan lulus dan sudah boleh ikut wisuda bulan depan. Saya langsung pulang ke kost malam sebelum tidur saya terngiang dengan tawaran Murobbi tadi, apa saya sudah siap untuk menikah? sementara kerja aja masih seperti ini penghasilan pas - pasan untuk makan, bayar kost & kuliah. ahh nanti ajalah... karenan bingung & pusing mikirin itu akhirnya saya terlelap & tertidur...!!

Sepekan sudah berlalu ini hari selasa malam Rabu waktunya liqo' lagi kali ini di rmh akh Akbar,
Setelah liqo' murobbi nanyain lagi "bagaimana akh udah dipertimbangkan tawaran yg kemarin? " Bagaimana pak ya…, Saya masih bingung…, emang umurku sudah 25 thn, tapi penghasilanku msh pas - pasan" jawabku. "ya gak papa bila begitu".

Bulan Februari'04 saat wisuda bapak & emak ku undang ke Balikpapan dari kampung halaman di Jawa Tengah walaupun dengan naik kapal laut, walaupun saya kuliah dengan biaya & perjuangan sendiri di perantauan di kota yang jauh dari kampung halaman tapi saya ingin berbagi kebahagiaan dengan kedua orang tuaku & membahagiakan mereka dengan mengundangnya di acara besarku saat saya di wisuda, karena memang saat ini keluargaku belum ada yang kuliah hingga meraih gelar sarjana.
maka ku persembahkan kelulusan sarjanaku ini kepada orang tuaku dan keluarga besarku, saya ingin orang tuaku menjadi bangga memiliki anak sepertiku yang dari kampung jauh dari kehidupan kota, yg semasa di sekolah di STM Migas Cepu dulu juga menjadi pencari rumput, menggembala sapi, bahkan menjadi buruh tani hanya demi mencari uang tambahan untuk membayar SPP yang terbilang mahal utk sebuah sekolah menengah di Cepu.

Suatu saat pas malam hari di kost bapakku bilang "Kir apa kamu dah punya calon istri?"
"masih belum kepikiran pak" jawabku,
mengapa tiba- tiba bapakku menanyakan masalah ini? Gumamku dalam hati…
kemarin murobbi juga menanyakan mslh pendamping hidup ini.
"Begini Kir untuk mempererat tali persaudaraan dengna keluarga mbah Salim dan ini bila kamu mau lho ya, bagimana kalau kamu menikah dengan Ella anaknya pak Modin di kampung" apa pak?? menikah dengan ella?? jawabku emangnya kenapa?
Enggak pak saya kan belum kenal sama Ella sedangkan Ella seperti apa dan Bagaimana orangnya saya kan belum tahu? jawabku. "Ella itu lulusan Madrasah Aliyah Negeri di Bojonegoro, saat di Aliyah juga mondok di pondok pesantren, jadi kamu gak usah kuatir mengenai ke Islamannya tapi dia sekarang masih kulih semester 5 di Semarang dan aktif ikut kajian ke Islaman di kampusnya”. “waduh nanti dulu ajalah pak saya kan masih susah kerjaan belum mapan dan gajipun masih pas – pasan”.

Setelah acara wisuda ortuku pulang kampung ke Cepu lagi dengan harapan kelak aku sebagai anak pertamanya bisa menikah dengan orang yang dekat secara geografis dengan dengan keluarga di Jawa.
Menjelang tidur aku gelisah bagaimana ini kok orang - orang terdekatku pada nawarin aku calon istri? sedangkan aku belum siap nikah? tapi emang benar sih umurku sudah cukup dan aku juga takut maksiat. tapi sekarang yang saya pilih yang mana? Murobbi nawarin calon, ortu juga nawarin calon.

Sehabis sholat fardhu & sholat istikharah saya selalu memohon untuk diberikan yang terbaik untukku,

Ya Allah, Izinkanlah Hamba........

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Ya Allah......
Bila hamba bertemu dengan seseorang
dan hamba jatuh cinta
Izinkanlah hamba menjadi yang terbaik baginya
dan dia yang terbaik bagi hamba

Ya Allah......
Bila Hamba menjadi suami seseorang
Izinkanlah diri hamba menjadi pelindung baginya
izinkanlah wajah hamba menjadi kesenangan baginya
izinkanlah mata hamba menjadi keteduhan baginya
izinkanlah pundak hamba menjadi tempat melepas keresahan baginya
izinkanlah setiap perkataan hamba menjadi kesejukan baginya

Ya Allah......
Izinkanlah setiap pelukan menjadi jalan untuk lebih mendekat kepadaMu
izinkanlah setiap sentuhan menjadi perekat cinta kepadaMu
izinkanlah setiap pertemuan menjadikan kami bersyukur kepadaMu

Ya Allah......
izinkanlah hati yang sangat halus ini tidak pernah merasa tersakiti
izinlanlah hati yang rentan ini tidak pernah merasa terkhianati

Ya Allah......
jiwa kami ada dalam genggamanMu
maka izinkanlah jiwa kami selalu bertaut dalam cintaMu

Ya Allah......
permintaan terakhirku, semoga kami berdua selalu berada dalam perlindunganMu
aamiin
by Arif Ashadi Rindu Ibu

Setelah kurang lebih 3 bulan saya berpikir minta petunjuk pada Allh maka dengan tekad bulat, pemikiran yang panjang dan dengan mengambil resiko yang akan terjadi saya menentukan pilihan untuk memilih.
Hari sabtu siang kantor libur saya berkunjung ke rumah Murobbi, setelah sampai di rumah murobbi;
saya ngucapkan “asalamualaikum......”
“waalaikum salam” ooo akhi kirno silahkan masuk akhi... murobbi saya menjawab dari dalam rumah.
saya langsung masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu "tumben siang - siang begini kesini ada apa akhi..." Begini Tadz mohon maaf sebelumnya mengenai tawaran antum yang kemarin, ooo yang calon istri yang saya tawarkan itu ya...!! iya tadz, orang tua saya juga ngasih tawaran calon istri pada saya, namanya Ella dia lulusan Aliyah dan pondok pesantren sekarang masih kuliah semester 5 di Semarang" jawabku, " dia dikampus ikut liqo gak" tanya murobbi padaku, "insyaallah ikut tadz" jawabku " setelah Saya pertimbangkan dengan masak - masak saya memilih rekomendasi dari orangtuaku Tadz" dia di Jawa jadi secara geografis lebih dekat sama keluarga di Jawa nantinya... ooo gak papa bila begitu, saran saya antum harus bisa membimbing dia…, iya tadz jawabku…
setelah ngobrol panjang lebar saya pamit untuk pulang.

Seminggu kemudian dengan perantara saudara saya memberanikan diri nelpon Ella…
"Hallo assalamualaikum" saya mulai menegur dia…..
“waalaikum salam" jawabnya.
"apa bener ini Ella"
"iya benar ini siapa ya"
"ini aku kirno"
"o ya ada perlu apa ya.."
"begini kemarin saya di kasih tahu bapak untuk menanyakan kesedianmu untuk saya khitbah dan menikah denganku bagaimana menurutmu"
"lho lho lhoooo… apa – apan ini kita khan belum pernah ketemu dan belum saling mengenal"
"iya tapi aku yakin dengan apa yang dikatakan ortuku dan aku tidak mau pacaran denganmu,
aku hanya ingin menikah denganmu bila kamu mau, bagaimana?"
"Nanti dulu saya gak bisa memutuskannya sekarang, saya harus minta ijin dan minta pertimbangan dulu sama ibuku di kampung!" Insyaallah libur minggu depan saya akan pulang kampunng.
" Iya deh saya tunggu nanti jawabannya"

Selama seminggu itu persaan menjadi galau, gelisah, antara maju & mundur, jadi apa tidak bercampur aduk jadi satu.
Saya tidak tahu nanti harus ngomong apa sama orang tuanya akhwat ini dan apakah mereka mau menerima aku menjadi bagian dari keluarganya?
saya sadar diri siapa diri saya, sudah kecil, kurus, kucel, dekil rambut acak - acakan di tambah penampilan yang pas - pasan dan tidak meyakinkan.
Dalam hati kecilku tapi saya punya niat baik, tulus & ikhlas maka saya harus berani, saya harus bisa dan saya harus siap mental bila khitbah ini di tolak.

Seminggu kemudian sesuai yang di janjikan Akhwat ini maka pada malam harinya dengan deg - degan dan hati yang gelisah aku memberanikan diri nelpon ibunya Ella
"Hallo 'asalamualaikum..." sapaku di telpon…
"wa'alaikum salam" jawab ibunya Ella " setelah basa basi akhirnya pada point yg membuat hatiku deg – degan.....
“Bu maaf sebelumnya kalau membuat ibu kaget, atas saran dari orang tua saya dan mbah Nang almarhum, untuk menjalin lagi tali persaudaraan dengan keluarga mbah Salim Almarhum yg di rasa sudah agak jauh, saya berencana akan melamar utk menikah dengna Ella habis lebaran ini, bagaimana bu apa ibu bekenan??"
"Lho kenapa kok ingin cepat - cepat Ella kan masih kuliah apa gak nanti setelah lulus kuliah aja?" jawab ibunya Ella…
waduh gimana nich..... gumamku dalam hati "e e e begini bu... saya takut maksiat dihati bila lama di tunda" jawabku dan berusaha meyakinkannya...
"tapi kamu sudah siap belum dengan segala kekurangan & kelebihan anakku ini? ibunya Ella menanyakan keseriusanku lagi.
"Insyaallah bu saya siap menerima apa adanya" jawabku....
"Ya terserah kamulah bagaimana baiknya saya sebagai orang tua hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk anak" jawab ibunya Ella.
Alhamdulillah akhirnya ibunya ella berkenan juga. "saya minta nanti habis lebaran ya bu akad nikahnya" jawabku. "iya nanti biar orang rumah aja yg mengatur" alhamdulillah hirobbil 'alamin akhirnya ibunya ella dah setuju.
dan Ella pun dah bersedia & mau menjadi calon istriku lalu aku nelpon ortuku untuk minta di khitbahkan, alhamdulillah khitbah / lamaran ortuku diterima ortunya Ella, dan hari akad nikah pun telah ditentukan setelah lebaran.

Akhir bulan Ramadhan 2005 saya pulang kampung dengan jantung yang deg - degan saya menginjakkan kakiku di kampung halaman, setahun lebih saya tidak pulang kampung tp tidak ada perubahan yg berarti di kampungku, suasananya masih seperti dulu, bangunan fisik tidak banyak berubah, Alhamdulillah keramahan warga masyarakatnya masih bisa saya rasakan, walaupun memang tidak bisa di pungkiri ada beberapa anak – anak muda di sini yang sudah terpengaruh sama kehidupun hedonis ala anak muda di kota besar.

Ya Allah sudah mampukah aku nanti menjadi seorang suami? Do’aku setiap habis sholat. Hari ke 7 bulan Syawal bertepatan dengan tanggal 15 November 2005 adalah hari H akad nikahku dengan Ella. dengan diantar pakai sepeda motor pinjaman dari tetangga saya ke KUA untuk akad Nikah tanpa di iringi oleh iring - iringan orang - orang sebagiamana layaknya pengantin di Jawa, saya ingin berusaha akad nikah ini berlangsung sesuai tuntunan syari'at Islam, tanpa di campur adukkan dengan adat kejawen, demikian pun Ella saya lihat dia diantar pakai sepeda motor juga oleh pak Dhe nya dengan sangat sederhana dan bersahaja dengan balutan jilbab lebarnya. tak terasa menetes air mata ini, ya Allah mampukah kelak saya memberikan kebahagiaan pada dirinya?

Sampai di KUA Cepu kami masih nungguin pak penghulu "naib"nya setelah naibnya datang kamipun masuk ruangan “balai nikah” yang memang disediakan untuk akad nikah. Alhamdulillah lafadz akad nikah saya ucapkan dengan lancar walaupun harus saya ulang sampai dua kali karena grogi, dan yang kedua sudah dinyatakan sah oleh pak penghulu. Dengan mahar mas kawin yang sangat sederhana subhanaullah Ella menerimaku menjadi suaminya, mudah – mudahan sifat kesederhanaan ini akan tetap kita pertahankan hingga nanti. Dan ini adalah tantangan bagiku utk merubah tatanan ekonomiku & keluarga besarku.

Setelah itu kami pulang dengan naik motor pinjaman dari tetangga tadi ke rumah, sekarang Ella sudah resmi jadi Istriku. Duh betapa perasaanku gak bisa takgambarkan senang, haru, takut, berampur aduk jadi satu di hatiku.
Menikmati masa – masa kebersamaan sebagai pengantin baru hanya berlangsung 3 hari saja Setelah kami menikah kamipun berpisah lagi aku kembali ke Balikpapan untuk kembali bekerja yang sekarang sudah mempunyai tanggungjawab sebagai suami, dan istriku Ella kembali ke Semarang untuk melanjutkan kuliah lagi.
Baru tiba di Balikpapan duh betapa kangennya aku setelah berpisah dengan istriku, satu hari aja berpisah terasa seperti setahun. kami sering telpon - telponan, sms an. seperti orang pacaran duh betapa Indahnya pacaran setelah pernikahan.
"Duh Istriku betapa bahagianya aku memiliki istri seperti kamu, aku sayang banget sama kamu, aku kan mencintaimu selalu" begitulah sms ku pada istriku. " iya bi, ummi juga sangat mencintai abi, walaupun jarak memisahkan kita ummi kan selalu setia & tetap sang pada abi".
Semoga kita bisa menghadirkan indahnya keluarga mawaddah warohmah dan dakwah dalam bingkai keluarga yang sakinah.....

Balikpapan, 18 November 2005

5 comments :

Kangjono said...

Amin... Terus berkarya kang buat keluarga.. Dan tetap berjuang di jalan ALLAH Swt.

Unknown said...

Kang Jono, Insyallah kang mudah - mudahan bisa mengabdikan diri ini untuk kemanfaatan orang lain...

lobster air hujan said...

Alhamdulillah, ternyata ada 2 manusia yang masih sadar dirinya hanya hamba bagi allah,hebat kang ceriat ini smoga banyak ditiru masyarakat terutama masyarakat islam, ehm sedikit comment soal rejeki adalah haknya allah kita tak perlu menanyakan berapa rizky yg akan kita dapatkan kita hanya perlu berdo'a dan berusaha semaksimal mungkin just that!

lobster air hujan said...

Alhamdulillah, ternyata ada 2 manusia yang masih sadar dirinya hanya hamba bagi allah,hebat kang ceriat ini smoga banyak ditiru masyarakat terutama masyarakat islam, ehm sedikit comment soal rejeki adalah haknya allah kita tak perlu menanyakan berapa rizky yg akan kita dapatkan kita hanya perlu berdo'a dan berusaha semaksimal mungkin just that!

Anonymous said...

@lobster air hujan, alhamdulillah insyaalllah kitaakan tetap menyandarkan hidup ini hanya pada Allah SWT.