Tresno - Makaryo - Guyub )|( Ngajewantahaken Indonesia Ingkang Adil lan Sejahtera

Sunday, February 17, 2008

Cepu, Kota kecil yang menasional

Cepu adalah salah satu dari 16 kecamatan di Blora. Meski luasnya hanya 49,15 Km2, kota kecamatan yang berlokasi di perbatasan Jateng-Jatim ini namanya cukup populer dalam peta perminyakan nasional maupun internasional.
Dari kota kecil ini, ahli-ahli migas (minyak dan gas bumi), ahli geologi maupun pakar jerohan bumi berkumpul, belum ribuan lainnya yang bekerja di pertambangan migas alumni dari Sekolah Tinggi Energi Mineral (STEM) Cepu.
Dengan kandungan minyak di perut bumi dan fasilitas pendukung, menjadikan Cepu berpredikat sebagai kota minyak, nama yang layak untuk disandang. Bahkan bisa jadi, masa depan dan kemajuan industri migas nasional, bergantung disini karena para pakar dan ahli perminyakan berkumpul di kota paling timur di Jateng.
Nama Cepu cukup menjulang, bahkan "menenggelamkan" nama ibu kota kabupatennya, Blora. Namun demikian, kepopulerannya tentu tidak bisa terlepas dari nama Blora, karena pusat pemerintahan dan segala bentuk birokrasi berada di situ.
Mengapa bernama cepu? Ceritera rakyat yang melegenda, mengisahkan asal usulnya Cepu bermula dari peristiwa peperangan dua orang adipati Adipati Tedjo Bendoro (Tuban) dan Aipati Djati Koesoema Bojoengoro) Jawa Timur.
Adipati asal Bojonegoro Djati Koesoema kalah perang. Sudah menjadi adat terikat tempo dulu, yang kalah harus menyerahkan semua kekanyaannya, putra-putrinya dan membayar ganti rugi.
Termasuk putri Adipati Djati Koesoema, Retno Sari, putri cantik ini diserahkan kepada Adipati Tedjo Bendoro. Sayang, Retno Sari keberatan, dia melanggar janji dan kesapakatan adat, wanita ini melarikan diri.
Dari kisah pelarian putri rupawan ini, lahir nama-nama punden, dukuh, desa dan lokasi seperti Tuk Buntung dan lainnya. Larinya gadis, cantik membuat Adipati Tedjo Bendoro murka, dia terpaksa melepas senjata mirip panah kearah san putri, senjata itu persis mengenai bagian paha (Jawa, pupu).
Pusaka kecil mirip panah yang dilepas Adipati Tedjo Bendoro, saat itu dikenal dengan nama .Cempulungi. dan dari senjata ampuh tadi, lantas (mungkin) lahir nama Cepu.
Magnet Nama Cepu sebagai "kota minyak tentu tidak dapat melupakan jasa Andrian Stoop, kelahiran Kota Dordrect, Holand, Belanda. Rampung menyelesaikan studinya di HBS (setaraf SLTA), dia melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi fakultas tehnik geologi, bergelar Insyinyur Pertambangan.
Perjalanan yang panjang untuk mencari (menemukan) sumber migas dimulai, hingga akhirnya menemukan sumber minyak berkualitas di wilayah Cepu, Blora, Jateng. Kini dengan segala kelebihannya, Cepu menjadi magnet daerah sekitarnya, seperti Bojonegoro, Tuban, Blora dan nasional dengan temuan ladang minyak Blok Cepu.
Upaya untuk dapat mewujudkan Cepu sebagai sentrumnya Blora, kini giat dilalukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, menata kota, sarana penunjang seperti hotel berbintang, tempat hiburan dan rumah makan bermunculan.