Dari sebuah buku yang kubaca, dikisahkan. Pada bulan Ramadhan, Hasan Al-Banna tokoh Ikhwan al-Muslimin memasuki sebuah masjid. Dijumpainya sekelompok orang mempertengkarkan jumlah rakaat tarawih, 11 dan 23 rakaat.
Al-Banna bertanya pada mereka apa hukumnya shalat tarawih. Kedua kelompok yang bertentangan itu sama-sama menjawab,”Sunnah.”
Al-Banna bertanya,”Apa hukum bertengkar antara sesama kaum muslim di masjid?”
Mereka menjawab.”Haram.”
Al-Banna bertanya kembali,”Mengapa kalian melakukan tindakan yang haram demi mempertahankan yang sunnah?”
Kenapa kita tidak belajar dari kisah kebijaksanaan Hasan Al-Banna di atas? Bukankah sampai sekarang umat Islam banyak yang tercerai-berai? Aku sendiri pun menyaksikan sesama muslim berdebat panas dan rawan untuk saling membenci. Padahal kaum muslim itu seperti satu tubuh. Jika satu bagian sakit, yang lain merasakan sakit pula. Kenyataannya, ada saja orang Islam yang menyakiti orang Islam lainnya, sengaja atau tidak, berupa perbuatan atau ucapan.
“Berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai.” (QS Ali Imran : 103)