Oleh : Sukirno
Setelah pulang kerja hari Jum’at sore 11 November kemarin untuk melepas lelah seperti biasa saya menonton TV di station berita biasanya ada berita – berita actual peristiwa terkini di tanah air, tapi ini saya terhenyak dan kaget negeri Sakura Jepang di guncang gempa bumi super dahsyat dan tsunami raksasa akibat gempa bumi 8,9SR.
Gempa dasyat berkekuatan 8,9SR itu menghantam timur laut Jepang, Jumat siang sehingga memicu kebakaran dan tsunami setinggi sekitar 10 meter di sepanjang pantai negara itu lapor televisi NHK dan saksi, akibat gempa itu juga reaktor nulkir Jepang meledak & menimbulkan radiasi, berarti jepang di landa tiga musibah besar sekaligus, korban meninggal banyak ditemukan berada di pantai Sindai, dan Pulau Honshu, dan sebagaian lainnya masih di nyatakan hilang.
Saya berfikir bila musibah sedahsyat ini melanda negeri kita Indonesia seperti yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 dulu banyak sekali menelan korban jiwa bahkan jumlahnya ratusan ribu orang meninggal dan di nyatakan hilang. Sementara di Jepang yang gempanya lebih besar “hanya” menelan korban jiwa menurut laporan terakhir +-5000an orang saja, sementara di Aceh akhir Desember 2004 dulu kekuatan gempa tektoniknya “lebih kecil” yaitu 8.5SR.
Televise Indonesia menayangkan kesedihan di mana – mana, tangisan & penderitaan para korban di expose besar – besaran,untuk menaikkan rating mereka lagu – lagu “cengeng” misal dari Ebiet G Ade selalu di putar berulang – ulang. Sehingga sangat mempengaruhi psikologis para korban sehingga berlarut dalam kesedihan, distribusi logistik tidak rapi bahkan amburadul, lebih tragis lagi banyak para oknum pejabat yang mengkorupsi bantuan kemanusiaan utk Aceh pada kala itu, apakah ini adalah karakter bangsa kita? Waullahu ‘alam semoga tidak.
Kenapa kita harus belajar dari Jepang?
Yang membuat saya terpukau dan salut adalah kekuatan & ketabahan rakyat jepang dalam menghadapi musibah besar ini, tidak ada aksi penjarahan, mereka tertib dalam antrian distribusi logistik mereka benar – benar menunjukkan pada dunia bahwa mereka adalah bangsa yang beradap, mereka tidak terpuruk dalam tangisan dan penderitaan, tayangan televisi Jepang meliput kejadian ini dari detik kedetik dengan rapi & terstruktur, tidak ada lagu – lagu sedih dalam narator televisi mereka, Pemerintahan Jepang dan rakyatnya langsung bersatu saling bahu membahu untuk bangkit membangun negerinya, mereka tidak meminta bantuan dari pihak asing. Memang negeri sakura ini rakyatnya sangat disilpin, pekerja kersa & tidak malas dalam segala hal walaupun dalam keadaan negara mereka dilanda bencana sedahsyat ini.
Apakah karakter ini yang membedakan mereka dengan kita bangsa Indonesia ini, kita selalu menanti bantuan orang lain, tidak mandiri, cengeng sehingga kita lambat untuk maju. Sementara sikap disiplin, mandiri, menghargai waktu & bekerja keras sudah di tanamkan pada masyarakat Jepang sedari mereka masih sekolah di tinggkat TK, sehingga membuat mereka cepat maju.
OK Bro & Sis mari mulai detik ini juga kita mencoba utk mendisiplinkan diri dalam hal apapun termasuk hal – hal yang kecil sekalipun, dari pribadi – pribadi yang disiplin semoga Negara kita mayarakatnya menjadi masyarakat yang disiplin sehingga akan cepat maju seperti bangsa Jepang. Ammiiinnn…
Setelah pulang kerja hari Jum’at sore 11 November kemarin untuk melepas lelah seperti biasa saya menonton TV di station berita biasanya ada berita – berita actual peristiwa terkini di tanah air, tapi ini saya terhenyak dan kaget negeri Sakura Jepang di guncang gempa bumi super dahsyat dan tsunami raksasa akibat gempa bumi 8,9SR.
Gempa dasyat berkekuatan 8,9SR itu menghantam timur laut Jepang, Jumat siang sehingga memicu kebakaran dan tsunami setinggi sekitar 10 meter di sepanjang pantai negara itu lapor televisi NHK dan saksi, akibat gempa itu juga reaktor nulkir Jepang meledak & menimbulkan radiasi, berarti jepang di landa tiga musibah besar sekaligus, korban meninggal banyak ditemukan berada di pantai Sindai, dan Pulau Honshu, dan sebagaian lainnya masih di nyatakan hilang.
Saya berfikir bila musibah sedahsyat ini melanda negeri kita Indonesia seperti yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 dulu banyak sekali menelan korban jiwa bahkan jumlahnya ratusan ribu orang meninggal dan di nyatakan hilang. Sementara di Jepang yang gempanya lebih besar “hanya” menelan korban jiwa menurut laporan terakhir +-5000an orang saja, sementara di Aceh akhir Desember 2004 dulu kekuatan gempa tektoniknya “lebih kecil” yaitu 8.5SR.
Televise Indonesia menayangkan kesedihan di mana – mana, tangisan & penderitaan para korban di expose besar – besaran,untuk menaikkan rating mereka lagu – lagu “cengeng” misal dari Ebiet G Ade selalu di putar berulang – ulang. Sehingga sangat mempengaruhi psikologis para korban sehingga berlarut dalam kesedihan, distribusi logistik tidak rapi bahkan amburadul, lebih tragis lagi banyak para oknum pejabat yang mengkorupsi bantuan kemanusiaan utk Aceh pada kala itu, apakah ini adalah karakter bangsa kita? Waullahu ‘alam semoga tidak.
Kenapa kita harus belajar dari Jepang?
Yang membuat saya terpukau dan salut adalah kekuatan & ketabahan rakyat jepang dalam menghadapi musibah besar ini, tidak ada aksi penjarahan, mereka tertib dalam antrian distribusi logistik mereka benar – benar menunjukkan pada dunia bahwa mereka adalah bangsa yang beradap, mereka tidak terpuruk dalam tangisan dan penderitaan, tayangan televisi Jepang meliput kejadian ini dari detik kedetik dengan rapi & terstruktur, tidak ada lagu – lagu sedih dalam narator televisi mereka, Pemerintahan Jepang dan rakyatnya langsung bersatu saling bahu membahu untuk bangkit membangun negerinya, mereka tidak meminta bantuan dari pihak asing. Memang negeri sakura ini rakyatnya sangat disilpin, pekerja kersa & tidak malas dalam segala hal walaupun dalam keadaan negara mereka dilanda bencana sedahsyat ini.
Apakah karakter ini yang membedakan mereka dengan kita bangsa Indonesia ini, kita selalu menanti bantuan orang lain, tidak mandiri, cengeng sehingga kita lambat untuk maju. Sementara sikap disiplin, mandiri, menghargai waktu & bekerja keras sudah di tanamkan pada masyarakat Jepang sedari mereka masih sekolah di tinggkat TK, sehingga membuat mereka cepat maju.
OK Bro & Sis mari mulai detik ini juga kita mencoba utk mendisiplinkan diri dalam hal apapun termasuk hal – hal yang kecil sekalipun, dari pribadi – pribadi yang disiplin semoga Negara kita mayarakatnya menjadi masyarakat yang disiplin sehingga akan cepat maju seperti bangsa Jepang. Ammiiinnn…
2 comments :
Jepang memang luar biasa.......
kapan kita bisa mencontoh Jepang?
Post a Comment