Tresno - Makaryo - Guyub )|( Ngajewantahaken Indonesia Ingkang Adil lan Sejahtera

Sunday, June 19, 2011

Teladan kita adalah para pebisnis Sukses.....

TERNYATA SEMUA TELADAN KITA ADALAH PARA PEBISNIS SUKSES...MAKA JADILAH PEBISNIS
oleh: Muslim Gunawan

Rasulullah SAW
• —7 thn. Magang – menggembala. Ratusan kambing pamannya, Abu Thalib. “product knowledge”.
• 12 thn. Magang – dagang. Ekspor-impor. Irak, Yordan, Bahrain, Suriah dan Yaman “business expertise”.
• 17 thn. Full mengelola bisnis pamannya.
• 20 – 25 thn. CEO Perusahaan Khadijah; omset meroket, laba luar biasa.
• Menikahi Khadijah, mahar : 100 unta! Semua harta diinfaqkan di jalan dakwah. Sehingga seandainya punya emas segunung Uhud (HR Bukhari)

Abu Bakr
• — Saudagar besar yang dermawan.
• — Budget membebaskan budak-budak; 40.000 dirham ~ Rp. 6,8 Milyar.
• — Berinfaq dengan 100% hartanya 2x :
• —Hijrah menemani Nabi Saw. 5000 – 6000 dirham ~ Rp. 1 Milyar. Asma’ binti Abu Bakar sampai menenangkan kakeknya, Abu Quhafah, dengan menimbun batu dalam karung.. (Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 442)
• —Infaq pada Perang Tabuk mengalahkan Umar bin Khattab (HR Tirmidzi).

Umar Bin Khattab
• — Saudagar besar yang dermawan.
• — Ketika wafat, Umar bin Khattab meninggalkan ladang pertanian sebanyak 70.000 ladang.
• — Kekayaan Abu Bakar boleh jadi setara atau lebih besar karena Umar selalu tidak mampu mengalahkan Abu Bakar dalam berinfaq.

Utsman bin Affan
• —Saudagar besar yang dermawan. Pedagang kain ternama dan hewan ternaknya paling banyak.
• —Sumur Wakaf ex-yahudi. 200 rb dirham ~ Rp. 34 Milyar.
• —Mengcover perluasan Masjid Madinah. Tmsk pembebasan lahan sekitarnya.
• —Donasi Tabuk. Logistik 1/3 pasukan (10 ribu orang), 300 ekor unta, 1000 dinar cash*. Ekuivalen ~ Rp. 300 Milyar.
• —Pada masa Abu Bakar,Utsman menyumbang gandum yang diangkut 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering. ~ 1000 kontainer gandum?

Abdurrahman bin Affan
• —Hijrah ke Madinah. Business recovery yang cepat, terjun ke pasar from zero. Dipersaudarakan dengan Anshar yang kaya pemilik 2 istri dan 2 kebun : Sa’d bin Rabiah.

• —Ekspedisi kecil. Donasi 50% x 4000 dinar = 2000 dinar x Rp 1,7 jt = Rp. 3,4 Milyar. Waktu itu beliau “belum terlalu kaya”.

• —Perang Tabuk. Medan sulit (1000 km distance, panas, kemarau, kas kering, lawan sangat kuat dan siap). Perlu funding untuk 30 ribu pasukan. Donasi: 200 awqiyah emas = Rp 9,5 Milyar.

• —Backup Ummahatul Mukminin paska Rasul wafat. Jual properti tanah 40 ribu dinar ~ Rp. 68 Milyar à UM, kerabat ibunda nabi saw, kaum miskin.

• —Gaduh onta/Infaq terbesar. 700 onta penuh muatan. Juga disedekahkan 40 rb dirham perak, 40 rb dinar emas, 200 awqiyah emas, 500 kuda & 1500 unta utk mujahidin, 400 dinar emas utk alumni Badar, dsb. Tot ~ Rp 300 Milyaran.

• —WARISAN. Wafat usia 72 tahun. Peninggalan: 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3,000 ekor kambing dan masing-masing istri mendapatkan warisan 80.000 Dinar. Padahal warisan istri-istri ini masing-masing hanya ¼ dari 1/8 (istri mendapat bagian seperdelapan karena ada anak, lalu seperdelapan ini dibagi 4 karena ada 4 istri).

• —Artinya kekayaan yang ditinggalkan Abdurrahman bin Auf saat itu berjumlah 2,560,000 Dinar atau sebesar Rp 4,3 trilyun!

Sahabat-Sahabat Lain

• —IBNU UMAR. Donasi 100 unta untuk mujahidin ~ 100 milyar. [Hilyatul Auliya].

• —ASHIM BIN ADI. Donasi Tabuk 90 wasaq kurma x 180 kg/wasaq x Rp 300 rb = Rp. 4,8 Milyar. [Hayat Ash Shahabah].

• —ABDULLAH BIN MUBARAK. Sedekah ke keluarga gadis yang sudah 3 hari kelaparan sejumlah ~ 980 dinar atau Rp. 1,6 Milyar. Spesialis pembebas hutang & penebus tawanan.[Hayat Abdullah bin Mubarak; Ath Thantawi].

• —Dst…..

Kepala Daerah Yang Sukses

1. Pada masa Umar bin Khattab ra (10 tahun bertugas).

• —Mu’adz bin Jabal menuturkan di Yaman sampai kesulitan menemukan seorang miskin pun yang layak diberi zakat (Al-Amwal, hal 596).

• —Mampu menggaji guru di Madinah masing-masing 15 dinar atau +/- 18 juta/bulan (Ash-Shinnawi, 2006)

—2. Pada masa Umar bin Abdul Azis ra (3 tahun bertugas), usia 36 th

• —Yahya bin Sa’id (petugas zakat) berkata, “Ketika hendak membagikan zakat, saya tidak menjumpai seorang miskin pun. Umar bin Abdul Azis telah menjadikan setiap individu rakyat pada waktu itu berkecukupan”. (Ibnu Abdil Hakam, siroh Umar bin Abdul Azis, hal 59)

• —Surat Gubernur Bashrah, “Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya sendiri khawatir mereka akan menjadi takabbur dan sombong.” (Al-Amwal, hal 256)

No comments :