Tresno - Makaryo - Guyub )|( Ngajewantahaken Indonesia Ingkang Adil lan Sejahtera

Thursday, December 10, 2009

Tambang pasir Ilegal di Jipang - Cepu

Jalan Desa Diportal, Pengusaha Pasir Berang
Sumber: http://diskominfo-blora.blogspot.com/



CEPU, SR - Masalah pasir sedot di desa Jipang (SR edisi 80) sempat kembali memanas, ketika beberapa warga memasang portal di jalan masuk ke desa itu, Tindakan ini memacu kemarahan di pihak pengusaha pasir yang merasa ditutup jalan rejekinya. Senin (16/11).



“Kami sudah mau menghentikan produksi pasir dengan mengangkat semua blower, kami hanya minta toleransi untuk bisa menjual pasir yang sudah terlanjur dinaikkan ke darat. Tetapi jalan desa ditutup,(Kamis (22/10)) dan melarang truk luar masuk desa untuk mengangkut pasir, “ ujar Salekun (56) salahs eorang pengusaha pasir.



Bukan hanya itu saja, lanjutnya, ketika truk milik warga desa Jipang sendiri mau keluar mengangkut pasir malah sekarang dipasangi portal dan dilarang membawa pasir keluar, maksudnya bagaimana ini.



Tindakan pemasangan portal ini membuat geram warga yang merasa dirugikan, mereka merencanakan melaporkan oknum yang memasang portal, bahkan sudah bersiap akan melakukan apa saja agar timbunan pasir mereka dapat terjual.



“Biaya produksi untuk mengangkat pasir itu tidak sedikit, mulai dari solar sampai ongkos tenaganya sangat banyak. Kalau kami bisa menjual pasir itu paling tidak biaya produksinya bisa kembali,” tambah Salekun.



Keinginan pengusaha pasir ini tidak direspon warga yang menutup jalan, sehingga pihak pengusaha geram, Bahkan, Kamis (19/11) beberapa pemuda nekad merusak portal yang melintang di jalan desa dan menantang siapa saja yang berani melarang.



Keadaan ini hampir memicu keributan sehingga Kepala Desa Jipang, Herdaru Budhy Wibowo mengumpulkan kedua belah pihak untuk dipertemukan di balai desa.



Pertemuan yang dihadiri lebih dari dua puluh orang perwakilan warga itu akhirnya memperoleh kesepakatan damai antara keduanya. Kesepakatan itu antara lain portal yang dipasang harus dibuka hari itu juga, Kamis (19/11) dan pasir yang sudah terlanjur didarat boleh diangkut keluar desa untuk dijual.



Kesepakatan ini meredakan suasana panas di desa Jipang untuk sementara, sedangkan pasir yang sudah terlanjura diproduksi diperkirakan akan terjual habis sekitar dua minggu lamanya. (Agt)