Tresno - Makaryo - Guyub )|( Ngajewantahaken Indonesia Ingkang Adil lan Sejahtera

Wednesday, January 23, 2013

Pertama kali mudik ke Cepu dengan Shakila November 2012

Waktu cuti tlah tibaaaa.......!!!

Karena sibuk dengan rutinitas aktivitas agenda kerja dikantor yang menyita waktu dan beberapa pekerjaan yang mengharuskan saya melakukan kunjungan ke beberapa lokasi  proyek perusahaan yang ada dipedalaman Kalimantan, yang membuat pikiran cepat capek, letih, bahkan mendekatri stress, ingin segera saya mengambil cuti tahunan yang jatah untuk tahun ini masih 12 hari. Dan juga sudah kurang lebih 8 bulan tidak pulang ke kampung halaman, rasa kangen & rindu di hati ingin segera rasanya bertemu dengan keluarga besar dan orang – orang tercinta di kampung halaman.
Saya putuskan tanggal 15 November untuk ambil cuti dan langsung pesan tiket pesawat Citty Link Garuda untuk penerbangan Balikpapan – Surabaya pulang pergi. Mudik November 2012 kali ini serasa sangat istiwewa dibanding mudik tahun – tahun sebelumnya, ini menjadi kado terindah pada usia pernikahan kami yang ke 7, bila sebelumnya hanya berdua sama istri saja, kali ini sudah bertiga dengan kehadiran Shakila putri pertama kami tercinta. Kami memilih penerbangan sore hari karena selain harga tiketnya lebih murah juga akan tidak terasa panas sehingga si kecil Shakila juga bisa menikmati perjalanannya.



Dari rumah di komplek perum Graha Indah Balikpapan menuju bandara Sepinggan kami naik Taxi  “Mawar” yang alhamdulillah tepat waktu menjemput kami, armadanya mulus  dan masih baru.

Tidak lupa sebelum berangkat  kami membaca doa naik kendaraan:

Bismillaah, Alhamdulillaahi { Subhaanalladzii sakhkharalanaa hadzaa wamaa kunnaa lahu muqriniina, wainnaa ilaa Rabbinaa lamunqalibuun }
“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesung-guhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
Sampai di bandara Sepinggan langsung check in kali ini lumayan banyak bagasi kami bawa kerena barang perlengkapan Shakila buah hati kami lumayan banyak. Check in beres lanjut bayar airport tax dan masuk ke ruang tunggu, Alhamdulillah selama diruang tunggu Shakila tidak rewel bahkan bisa menikmatinya dalam gendongan ummi dan abinya, Sebenarnya ruang tunggu di bandara Sepinggan ini sudah terlalu kecil bila dibandingkan dengan kapasitas penumpang yang ada. Oleh karena itulah pihak manajemen PT. Angkasa pura sementara ini sedang berlangsung proses pengambangan & perluasan bandara Sepinggan.
Tidak lama kemudian ada panggilan untuk  segera boarding  kami langsung menuju pintu A2 bersama dengan para penumpang lainnya.  Masuk dalam pesawat city link garuda, wah tidak seperti pesawat – pesawat citty link garuda sebelumnya yang pernah saya naiki, pesawat yang kita tumpangi kali ini masih baru, bersih, tempat duduknya juga nyaman.  
Tidak lama setelah kami duduk di “seat” kami, pramugari  yang bertugas memperagakan bagaimana cara penanganan bila keadaan darurat dan langsung “ take-off” pasa saat take off itu tiba – tiba Shakila muntah hebat,akibatnya seluruh baju Shakila & istriku kotor karena untahan tadi,  belum pernah saya menjumpai  bidadari kecilku ini muntah seperti ini, saya dan istri langsung panggil pamugari minta tissue untuk membersihkannya dan pramugari langsung memberikan tissue satu kotak dan ada seorang ibu – ibu penumpang disebelah kursi kami dengan baik hati juga memberikan tissue kepada kami. Karena ini adalah kali pertama Shakila naik pesawat dan usianya baru 9 bulan, maka wajar bila dia mabuk udara.
Secara umum saya merasa nyaman dan terkesan terbang bersama Citty link kali ini, Terimakasih saya ucapkan buat pelayanan yang begitu bagus saat kami terbang bersama Citty link semoga kedepannya lenjadi lebih baik lagi. Sampai dibandara Juanda dijemput +-jam 7 malam, kami langsung menuju ruang “baggage claim” untuk mengambil barang – barang kami yang tadi kita titipkan dibagasi.  Berees... barang – barang sudah kami temukan semua, kini lanjut diruang perawatan bayi fasilitas yang di sediakan oleh pihak bandara Juanda Surabaya untuk merawat bayi – bayi yang sedang dalam perjalanan. karena baju Shakila sudah kotor maka kami bersihin badannya, kita ganti pampersnya dan ganti bajunya agar di perjalanan berikutnya di lebih fresh dan sehat.

Handphoneku berdering ternyata dari sahabat yang menjemputku sudah menunggu diluar, dia adalah temen lama yang insyallah sesama aktivis dakwah dikampung walau hanya ditingkat DPRa (Ranting / Kelurahan) namun sababat yang satu ini sungguh sangat luar biasa semangat & antusiasnya dalam mengemban amanah yg diberikan padanya, karena ringan tangannya yang suka membantu orang yang sedang kesusahan maka tidak dipungkiri banyak warga yang senang & suka padanya, sehingga saat pilkades di desa Jipang kecamatan Cepu kab. Blora dia terpilih menjadi Kepala desa, Ngadi namanya. Karena sudah malam maka saya minta sahabatku tadi untuk mengemudikan mobilnya pelan - pelan saja. Dari bandara Juanda langsung masuk tol arah  ke Gresik yang merupakan kota penyangga Surabaya di sebelah barat, keluar dari tol Gresik perjalanan berlanjut menuju kota Lamongan tidak lama kemudian sampai di kota yng terkenal dengan soto nya ini, Lamongan dimalam hari cukup indah banyak lampu – lampu hias disepanjang jalan yang kita lalui, sayangnya karena perjalanan malam hari jadi saya tidak bisa mengambil photo – photonya untuk dibagikan ke agan – agan semua. sampai di Baureno  kabupaten Bojonegoro kami istirahat sebentar untuk makan dengan menu khas jawa yang telah lama saya tidak merasakannya. Bojonegoro merupakan daerah yang secara kultur, adat dan budaya banyak persamaannya dengan Cepu, Blora termasuk dialek bahasa jawanya. Bahkan di sebelah barat kabupaten Bojonegoro ini juga merupakan bagian dari blok Cepu sebuah blok explorasi minyak dan Gas yang  pengelolaannya oleh pemerintah pusak diberikan kepada  perusahaan asing dari Amerika Exxon Mobile melalui anak perusahannya Mobil Cepu Ltd.  Sehingga ketika mobil yang kita tumpangi masuk kota Ledre ini perasaan sudah seperti dikampung sendiri.  
Sekitar jam 23.00 kami sudah masuk kota Cepu tepatnya di desa Jipang,  Cepu kota yang penuh dengan perjuangan, kenangan indah, suka dan duka, kota dimana saya dilahirkan dan dibesarkan. Orang yang belum pernah berkunjung ke Cepu mengira bahwa Cepu itu adalah kota kabupaten karena namanya yang begitu ke sohor didunia perminyakan nasional bahkan internasional karena di Cepu terdapat berbagai fasilitas penunjang dunia perminyakan diantaranya Pusdiklat Migas, STEM - Akamigas, SMK Migas Cepu, Kantor Pertamina, kantor Exxon Mobile, dll padahal Cepu hanyalah kota kecamatan yang masuk dalam kabupaten Blora. Cepu itu secara budaya adat istiadat dalam kehidupan sehari – hari masyarakatnya unik memadukan antara budaya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena letak geografis Cepu berada di propinsi Jawa Tengah paling timur dan berbatasan langsung dengan Jawa Timur.
Perjalanan darat dari Surabaya – Cepu  memakan waktu +-4 jam alhamdulillah Shakila sangat menikmati perjalanan ini  dan tidak rewel. Terimakasih ya Robb Engkau telah anugerahkan kepada kami seorang putri yang sehat, lucu semoga kelak menjadi putri yang solihah sehingga menjadi penyejuk dahaga dalam penantian kami yang panjang. "Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun, waj’alna lilmuttaqina imama", ("Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa", (Q.S. 25 : 74).

Hari demi hari selama liburan di Cepu kami habiskan untuk bersilaturahim dengan keluarga besar di kecamatan Kedungtuban, dan kecamatan Ngraho – Bojonegoro karena lebaran kemarin kami tidak mudik. Banyak berbagi kisah tentang kehidupan masing – masing selama ini, ada kisah bahagia, kisah lucu, kisah mengharukan bahkan kisah yang menyedihkan. Tapi yang paling menjadi perhatian selama silaturahim dengan keluarga besar adalah kehadiran Shakila, maklum karena memang kami agak lama & dengan usaha yang panjang akhirnya dianugerahi putri yang cantik ini. Sehingga menjadi “artis” baru dalam keluarga besar kami. Alhamdulillah dengan kehadiran Shakila juga bisa mencairkan suasana  hubungan antar keluarga yang sebelumnya  “jauh” menjadi lebih dekat dan erat lagi. Sehingga beban psikologis yang ada selama ini menjadi hilang.
Kangen keliling kota Cepu sudah tidak terbendung lagi, pas waktu agak longgar mencoba untuk muter – muter keliling kota kok perasaan Cepu tidak berubah, bahkan menurutku ada “kemunduran”, berbagai ruas jalan kota aspalnya sudah rusak, pedagang kaki lima tidak tertata dengan rapi, banyak sampah berserakan di mana – mana sehingga kota menjadi kotor. Mencoba mampir ke salah satu toko swalayan terbesar di Cepu harga yang ditawarkan selangit, masak dengan barang dan kualitas yang sama harganya jauh lebih murah di Balikpapan yang nota bene barang – barang di Balikpapan didatangkan dari Jawa ada apa ini gerangan? Apa yang membuat harga  barang di Cepu menjadi mahal bila dibandingkan dengan kota – kota tetangganya seperi Blora, Bojonegoro dan Ngawi? Ini yang menjadi PR dan suatu saat saya ingin mengkajinya.

Kondisi taman sewu lampu juga sudah tak seindah dulu lagi, banyak rumput liar yang tumbuh, banyak  lampu – lampu di taman yang sudah mati  dan pecah tapi belum diganti sehingga dibeberapa sudut taman yang membelah jalan Ronggolawe yang dibangun semasa bupati Blora di jabat oleh bapak Basuki Widodo ini menjadi gelap sehingga rawan kejahatan. Taman yang menjadi public area bagi warga Cepu dan sekitarnya ini seolah berubah fungsi menjadi pasar malam. Penuh dengan pedagang kaki lima sehingga para pengunjung tidak bisa menikmatinya dengan leluasa. Satu yang berubah bertempat di taman Tukbuntung guna meningkatkan kreativitas para seniman lokal Cepu dan sekitarnya ada pasar seni setiap malam Minggu yang mana kegiatan ini diantaranya dipelopori oleh para warga Cepu yang tergabung dalam komunitas group face book “SEDULUR CEPU”.  

No comments :